Kondisi pengapuran plasenta menandakan bahwa ada masalah pada kandungan seorang ibu. Akan tetapi penyebab pengapuran plasenta juga belum diketahui secara jelas, umumnya bisa terjadi karena beberapa faktor. Mulai dari keturunan sampai dengan kondisi lingkungan seperti frekuensi suara rendah hingga reaksi pada obat-obatan tertentu. Langsung saja simak informasi berikut ini!
Mengenal Istilah Pengapuran Plasenta pada Seorang Ibu Hamil
Plasenta sendiri merupakan organ yang berbentuk kantong dan berfungsi sebagai rumah untuk si janin agar bisa tumbuh dan berkembang. Selain itu, plasenta ini bertugas untuk menyediakan oksigen dan nutrisi sebagai asupan makanan bayi selama ada dalam kandungan.
Gambar pengapuran plasenta dalam perut ibu hamil memang tidak bisa kita lihat begitu saja tanpa ada bantuan alat. Plasenta juga berguna untuk melindungi bayi supaya tetap sehat dan terhindar dari serangan bakteri maupun virus.
Selain itu mencegah pengapuran plasenta dan menjaga kesehatan plasenta juga penting. Sebab, plasenta yang mengalami gangguan maka bisa menimbulkan risiko buruk bagi tumbuh kembang sang bayi.
Gejala Pengapuran Plasenta
Gejala ini merupakan kondisi penuaan plasenta akibat dari adanya penumpukan kalsium. Pengapuran plasenta ini bisa dikatakan sebagai satu dari banyaknya komplikasi sebuah kehamilan. Biasanya kondisi seperti ini akan ditandai dengan munculnya bintik-bintik berwarna putih dan menyebar dari bagian dasar plasenta hingga ke permukaan. Nah, bintik-bintik itu bisa terlihat ketika melakukan pemeriksaan USG.
Biasanya dokter juga akan menyampaikan kondisi sang bayi sekaligus masalah lain yang kemungkinan terjadi pada masa kehamilan melalui hasil USG. Seiring bertambahnya usia kehamilan, maka plasenta bisa mengalami perubahan seperti pengapuran plasenta icd 10.
Usia Kehamilan 37 hingga 42 Minggu
Kehamilan normal biasanya akan mengalami pengapuran pada usia janin menginjak usia 37 minggu. Lantas apakah pengapuran ini bisa hilang? Tentunya efek seperti ini juga akan berbeda-beda tiap kehamilan seseorang seperti tingkat kepatahan dan kondisi kehamilan. Pengapuran plasenta usia 39 minggu memang sering terjadi bagi beberapa orang.
Sementara itu, apabila terjadi sebelum kandungan berusia 36 minggu, ternyata kehamilan lebih berisiko untuk mengalami beberapa masalah. Maka dari itu, penting bagi seorang calon ibu untuk melakukan pemeriksaan secara teratur ke dokter kandungan.
Cara Mencegah Pengapuran Plasenta
Mencegah kejadian seperti ini merupakan hal yang sangat penting bagi calon Ibu. Mengingat bahwa risiko kesehatan maupun dampak yang ditimbulkan dari pengapuran memang tak selalu sama pada setiap perempuan.
Selain itu, perbedaan dampak yang dialami ibu hamil karena pengapuran juga tergantung dari seberapa cepat terjadi hingga tingkat keparahan. Walaupun penyebab pengapuran hingga kini belum diketahui secara jelas, maka sulit untuk menentukan langkah pencegahannya.
Akan tetapi menjaga kesehatan ibu hamil adalah salah satu cara terbaik guna menghindari dan mengatasi gangguan pengapuran plasenta itu. Seperti menjalani gaya hidup sehat seperti makan yang seimbang.
Bahkan ada beberapa makanan untuk mengurangi pengapuran plasenta yang bisa ibu hamil konsumsi setiap hari. Mulai dari asupan vitamin, nutrisi dan makanan dengan kandungan antioksidan bisa menghentikan penuaan dini pada plasenta.
Jadi bagi ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sumber makanan yang banyak mengandung vitamin C, E, dan beta karoten. Selain itu, untuk menghindari terjadinya pengapuran plasenta sebaiknya merubah gaya hidup yang lebih sehat lagi. Semoga bermanfaat, ya!